Hidup Sehat dengan Makanan Organik

Pangan Organik diproduksi dan diproses secara konvensional, yang menghindari teknologi rekayasa biologi, radiasi, penggunaan pestisida, hormon dan antibiotik. Semua proses juga tidak menggunakan pupuk sintetis atau limbah lumpur.

Selain menerapkan proses produksi alami, bahan pangan tersebut harus bebas dari bahan tambahan pangan. Contohnya; pengawet, pewarna, pemanis buatan, dan pengental.

Mengapa Makanan Organik diklaim lebih sehat?

Ada beberapa alasan:

Pertama, Makanan Organik mengandung lebih sedikit pestisida. Kebanyakan dari mereka tidak menggunakan bahan kimia sintetik untuk melindungi sayur dan buah dari jamur, binatang peliharaan dan serangga. Bahkan jika pestisida digunakan, buah dan sayuran organik biasanya ditanam menggunakan pestisida organik dalam jumlah kecil.

Kedua, makanan organik tidak mengandung zat aditif. Makanan Organik juga tidak diolah dengan bahan tambahan, seperti pengawet, pemanis buatan, pewarna, dan perasa seperti monosodium glutamat (MSG)

Ketiga, bahan makanan organik diklaim lebih ramah lingkungan. Pertanian organik secara luas dianggap sebagai alternatif yang jauh lebih berkelanjutan dalam hal produksi pangan. Kurangnya pestisida dan variasi tanaman yang lebih luas meningkatkan keanekaragaman hayati dan menghasilkan kualitas tanah yang lebih baik dan mengurangi polusi dari pupuk atau limpasan pestisida.

Dari banyak penelitian tentang manfaat makanan organik, tidak ada perbedaan yang signifikan antara pola makan organik dengan pola makan biasa. Faktor yang paling menentukan adalah kualitas asupan nutrisi Anda dan keragaman bahan makanan.