Mengapa Sensfeel™ Menggunakan Camellia Sinensis untuk Menciptakan Aroma yang Tak Tertahankan? Ini Buktinya!
Aroma dari sebuah fragrance tidak hanya memberikan keharuman yang menyenangkan, tetapi juga dapat berinteraksi dan bekerja bersama dengan kimia alami tubuh. Interaksi ini menciptakan aroma yang personal dan unik, yang dapat meningkatkan daya tarik alami seseorang. Saat ini, semakin banyak orang yang memilih fragrance berbahan alami.
Menurut Market Research Future, laju pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) pasar fragrance alami diperkirakan sebesar 7,5% dari tahun 2024 hingga 2032. Pasar ini diprediksi akan mencapai USD 48,3 miliar pada tahun 2032. Fragrance alami biasanya diekstrak dari essential oil. Salah satu bahan aktif yang digunakan dalam formulasi alami adalah Sensfeel™, yang mengandung Camellia sinensis sebagai salah satu komponen utamanya.
Camellia sinensis, yang lebih dikenal sebagai tanaman teh, memiliki aroma kompleks dan beragam tergantung jenis serta metode pengolahannya. Teh hijau, misalnya, cenderung memiliki aroma segar, rumput, dan sedikit manis, sedangkan teh hitam menawarkan aroma yang lebih kaya, pahit, dan woody. Bahan ini menjadi bagian dari formulasi Sensfeel™, memberikan karakteristik aroma yang unik.
Sensfeel™ adalah bahan aktif fragrance yang dirancang untuk meningkatkan aroma alami kulit dan mendorong daya tarik melalui efek olfaktori yang halus. Terinspirasi oleh pheromone, Sensfeel™ bekerja dengan merangsang produksi alami molekul-molekul dalam tubuh yang terkait dengan daya tarik. Bahan ini berasal dari sumber alami dan sering digunakan pada produk personal care seperti parfum, body lotion, dan deodoran. Inovasi ini menjawab kebutuhan akan produk kecantikan fungsional yang juga memberikan sensasi sensorik.
Bahan aktif ini memodulasi produksi pheromone melalui aksi sinergis dari komponennya, termasuk Forskolin dan Theaflavins. Forskolin meningkatkan ekspresi enzim 3ß-HSD yang memicu produksi androstadienone lebih tinggi. Sementara itu, Theaflavins mengurangi aktivitas 5α-reduktase, memperlambat metabolisme androstadienone sehingga menyebabkan akumulasinya.
Untuk mengevaluasi efektivitas Sensfeel™ secara in vitro, dikembangkan model seluler inovatif. Diperlukan model yang mampu memproduksi pheromone, sehingga dipilih progenitor keratinosit yang dapat berdiferensiasi menjadi sebosit dalam kondisi tertentu. Sebosit yang dihasilkan kemudian diidentifikasi dan dikarakterisasi, menunjukkan kemampuannya menghasilkan pheromone, terutama androstadienone.
Selain itu, Forskolin dan Theaflavins memberikan efek peningkatan sinergis. Sensfeel™ terbukti mampu meningkatkan produksi androstadienone hingga 205% pada konsentrasi 1,2%.
Peningkatan kadar pheromone dengan Sensfeel™ bahkan bisa mencapai tiga kali lipat dibanding kontrol pada dosis maksimum 5%. Sementara itu, dosis yang direkomendasikan adalah 1–2%.
Sensfeel™ meningkatkan produksi hormon utama seperti androstenone, yang berhubungan dengan daya tarik manusia. Ketika ditambahkan ke dalam fragrance, Sensfeel™ tidak akan menutupi aroma utama, tetapi justru memperkaya dengan nuansa hangat seperti aroma kulit. Hal ini membuat fragrance terasa lebih intim dan personal bagi setiap individu. Alhasil, produk yang mengandung Sensfeel™ tidak hanya wangi tetapi juga berinteraksi dengan kimia alami tubuh untuk pengalaman aroma yang lebih mendalam.
Salah satu keunggulan utama Sensfeel™ adalah kemampuannya untuk memperkuat koneksi emosional dan meningkatkan rasa percaya diri melalui aroma. Bahan ini sering dipasarkan untuk pria dan wanita yang ingin tampil lebih menarik dan percaya diri. Sebagai bahan alami yang aman, Sensfeel™ cocok digunakan dalam formulasi clean beauty dan berkelanjutan. Dengan semakin tingginya minat pada produk kecantikan sensorial dan mood-enhancing, Sensfeel™ menjadi perpaduan sempurna antara sains, alam, dan kesejahteraan emosional dalam pengembangan fragrance.