Dapatkah Ekstrak Kopi Mencegah Obesitas? Ini Faktanya

Obesitas telah menjadi fenomena yang banyak dibahas oleh banyak orang. Mulai dari tokoh-tokoh publik hingga masyarakat umum, banyak yang mencoba untuk mengurangi berat badan berlebih karena merasa berat badan mereka tidak ideal. Sebagai contoh, rapper Saykoji memutuskan untuk menjalani diet untuk menurunkan berat badan. Ada juga seorang pria dari Bali yang memulai program diet dan olahraga, yang mengakibatkan penurunan berat badan yang signifikan.

Penyebab utama obesitas sering kali dikaitkan dengan konsumsi makanan manis. Data dari Bridge Market Research mengungkapkan bahwa pasar makanan manis diperkirakan akan tumbuh dari tahun 2022 hingga 2029. Pasar selai manis memiliki nilai sekitar USD 10,01 miliar pada tahun 2021 dan diperkirakan akan mencapai USD 12,88 miliar pada tahun 2029, dengan Tingkat Pertumbuhan Tahunan Gabungan (CAGR) sebesar 3,20 persen selama periode perkiraan dari 2022 hingga 2029.

Sementara itu, data dari healthyfoodamerica.org menunjukkan bahwa lebih dari setengah penduduk Amerika, khususnya 58 persen, melebihi standar konsumsi gula yang direkomendasikan oleh Pedoman Makanan untuk Amerika, yaitu 10 persen. Hal ini dapat menimbulkan risiko kesehatan jika tidak dikendalikan, terutama pada tingkat pribadi.

Salah satu cara untuk mengatasi masalah ini adalah dengan mengonsumsi kopi. Dalam konteks ini, kami merujuk pada kopi yang berasal dari ekstrak biji kopi, yang memiliki potensi untuk mencegah obesitas dan diabetes mellitus. Hal ini disebabkan oleh keberadaan asam klorogenik, yang ditemukan dalam konsentrasi tinggi dalam biji kopi dan baru-baru ini diidentifikasi sebagai inhibitor selektif produksi glukosa di hati. Telah diamati bahwa biji kopi mentah memiliki konsentrasi asam klorogenik yang lebih tinggi dibandingkan dengan biji kopi yang dipanggang.

Selain itu, kopi telah terbukti memperlambat motilitas gastrointestinal (pengosongan lambung dan peristaltik), dan ekstrak biji kopi diyakini dapat menghambat penyerapan lemak. Dampak ekstrak biji kopi pada penyerapan lemak dievaluasi dengan memberikan dosis tunggal minyak zaitun pada tikus. Hasilnya menunjukkan bahwa ekstrak biji kopi dan kafein secara signifikan mengurangi kadar trigliserida serum, sementara asam klorogenik tidak memengaruhi kadar trigliserida serum. Ekstrak biji kopi, bersama dengan kandungan kafeinnya, menekan penyerapan lemak.

Secara ringkas, ekstrak biji kopi dapat menjadi pilihan atau solusi untuk mencegah obesitas. Berikut adalah formulanya yang dapat digunakan untuk membantu mencegah obesitas: gula, tripeptida kolagen ikan, serbuk psyllium husk, inulin, jus strawberry, maltodekstrin, ekstrak kopi, warna karamel, aroma karamel, Ethyl Maltol, Modulasi Manis, Ekstrak Biji Kopi-P, Ekstrak Beras Merah.

Bagi yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang bahan baku yang digunakan atau ingin meminta formulanya, Anda dapat mengajukan pertanyaan di situs web kami di ptsml.id atau mengunjungi akun Instagram kami @ptsml_indonesia. #ptsmlIndonesia #bahanbaku #bahanpangan #ekstrakbijikopi #ekstrakbijikopi #bahanbakumakanan